Membentengi Remaja Dari Krisis Akhlak

|
Bismillahirrahmanirrahim.

Akhir-akhir ini setiap hari  media televisi menyiarkan beberapa pejabat yang sedang ditimpa masalah, mulai dari kasus narkoba sampai korupsi. Bahkan ada juga petinggi sebuah partai yang dijadikan tersangka kasus korupsi. Melihat perkembangan seperti ini wajah Indonesia tergambar dengan jelas betapa merosotnya akhlaknya sebagian ummat Islam. Kemerosotan moral juga terjadi terutama dikalangan remaja. Sementara pembendungannya masih berlarut-larut dan dengan konsep yang tidak jelas alias "lemot poll".

Sebagai publik figur yang (katanya) di anggap banyak orang sebagai "panutan" kok bisa-bisanya menipu rakyat kecil. Mereka ndak ada bedanya seperti "maling" yang suka sembunyi-sembunyi mengambil hak orang lain. Hanya saja ke"maling"an mereka sedikit rapi dan halus tapi hakikatnya sama. Rusaknya moral ini menurut saya tidak lepas dari beberapa upaya-upaya niat jahat yang berasal dari luar yang mana dengan sengaja menebarkan penyakit moral kepada semua elemen masyarakat khususnya para remaja. 

Parahnya lagi dengan kondisi yang seperti ini, aparat dan tokoh masyarakat seolah-olah enggan ndak mau ngurusi. Mereka malah membela dan memanfaatkan demi kepentingan pribadinya, akhirnya "maling" itu tidak tersentuh oleh hukum. Lebih hebat lagi vonis yang di jatuhkan sangat ringan ketimbang "maling yang sesungguhnya". Miris sekali ketika saya melihat pemberitaan seperti ini di layar televisi, dengan santainya "maling" tersebut memberikan keterangan yang seolah-olah tidak pernah terjadi.

Ya Allah .... betul-betul sudah akhir jaman, Banyak petinggi yang mukanya sudah tidak punya malu. Disamping itu banyak pula pemuda yang mengkonsumsi narkoba, prostitusi merajalela, skandal sex remaja sudah menjadi konsumsi di dunia maya. Banyak sekali para pemuka agama memberikan petuah-petuah dan siraman rohani setiap hari, tapi kenapa justru kemerosotan akhlak remaja makin tinggi ? Apakah ini gejala akan kiamat sudah dekat ? Mungkin juga....karena saya pernah membaca akhir jaman kondisinya memang seperti ini.

Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) berada pada akhlak yang agung ".(Q.S Al-Qolam :4) Rasulullah SAW sendiri bersabda : "Aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak". Lebih dari itu beliau menempatkan muslim yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling baik akhlaknya. "Sesempurna-sempurna iman seseorang mukmin adalah mereka yang paling bagus akhlaknya" (H.R Muslim)

Begitu pentingnya akhlak bagi generasi muda, sangat tepat jika kita kembali merenungi Ayat dan Hadits diatas.

"Suatu bangsa sangat ditentukan kualitas akhlak-nya, jika akhlak sudah rusak hancurlah bangsa tersebut." 

Sebetulnya kita masih berpeluang jika kita bersungguh-sungguh untuk membentengi generasi muda dari kemerosotan akhlak, yaitu dengan cara meramaikan masjid-masjid, membimbing putra-putri dalam pergaulan sehari-hari, memberikan rasa tanggung jawab untuk menunaikan sholat dan kegiatan keagamaan dan lain-lain. Insya Allah rumah tangga kita khususnya dan negara kita umumnya di jauhkan dari berbagai cobaan dan yang pasti Allah Swt akan memberikan Hidayah Nya kepada kita.

Insya Allah ....Wassalam.


Backlink here..

92 comments:

  1. Akhir'nya dapat Petromax.. hehe..

    Zaman sekarang sepertinya banyak manusia yang lebih memikirkan duniawi tanpa memikirkan kehidupan yang akan datang, yaitu di akhirat.. dan sangat tepat sekarang akhlak mulai merosot.. banyak hal2 negatif yang marak terjadi, maka dari itu selama masih diberikan kesempatan untuk merubah akhlak,, ubah lah saat ini juga untuk menjadi lebih baik lagi,, termasuk saya pribadi. :d

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat ya sob dapet petromax.
      nanti hadiahnya di ambil ya...

      Delete
    2. Mas Andy: Wah ... komennya bagus mas. Ntr disambung yah :d
      Mas Ks : Nah kalah cepet sama mas andy. ndak jdi dpt hadiah :d

      Delete
    3. hadiah'nya mana nih.. hehehe.. :d

      Delete
  2. tak kiro gambare pak sakera..:-)

    tar tak lanjut komentarnya. sekarang saya mau pulang dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Sakeranya lagi sakit gigi mas, jg ndak tega saya pasang disini =))

      Delete
    2. pak sakera lagi sibuk bikin sate.. =p~

      Delete
  3. Malam sob.Saya ikut nyimak sekalian nunggu orang yang mau di gantung di monas(jika terbukti...korupsi t projek hambalang)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah2an di gantung beneran, lumayan buat hiburan rakyat :))

      Delete
    2. aaaiicchh,, suka ya liat yang digantung2.. hehehe.. :)

      Delete
  4. banner Headernya bagus tuh.. itu ya paketnya..:-)

    *ada lisensinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus kan buatan mas andy..hohoho. Nanti saya jg akan pesen paket sama mas Ks...biar sy bisa menilai mana yg lebih bagus :d

      Delete
    2. jelas kalah punya saya. wong aku gak iso nggambar..:-)

      Delete
    3. KS pura2 aja tuh,, padahal jago tuh ng'gambar.. :d

      Delete
    4. Biarin ajah mas, Mas Ks ndak mau sodakoh tuh. pelit yak ? =))

      Delete
  5. ya..sesungguh mereka yang terjerat dalam kasus korupsi dan sebagainya itu sebenarnya mereka masih melakukan sholat..tapi dalam kenyataannya mereka itu jauh dan sangat jauh dari ALLAH..sehingga mereka dikuasai oleh hawa nafsu untuk berbuat angkara murka.... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali Om, klw saya bilang Sholatnya cuma seremonial saja. =))
      Mks kunjungannya :)

      Delete
    2. saya gak ngerti apa itu sholat seremonial.

      kalau urusan beribadah saya gak mau komen.
      karena takut SARA...

      Delete
    3. Sholat seremonial itu hanya sekedar melaksanakan kewajiban, ttp perbuatannya seperti org jahiliyah. Masih suka melanggar larangan Tuhan. Sy yakin semua agama dilarang korupsi kan ? :)

      Delete
  6. Betul-betul tul-tul..
    siip lah.. :)

    ReplyDelete
  7. ciiin.. ternyata ilmu tdk selamanya berbanding lurus dengan akhlak,, ilmu segunung tp korup.. naudzubillah min syarri dzalik..

    ReplyDelete
  8. Barangkali Mbak Indah P (P nya apa yah?) yang cocok untuk jadi presidennya. Klo jd presiden, saya titip tolong itu sinetron2 yg gak mutu dilarang aja mbak, ganti dengn tayangan wayang atau lengger saja ya? hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hohohoho .... Kalau saya Presidennya, langkah pertama yg saya ambil adalah "menggantung orang di Monas Dulu" :))

      Delete
    2. wah seriusan tu mbak,,,
      serem juga ya,...
      bakal angker monas nya ntar,banyak orang yg digantung,..
      hhe...

      Delete
    3. Lah..salah sapa, jadi orang kok suka sesumbar. Senjata makan tuan tuh =))

      Delete
    4. senjata makan nyonya gak ada ya..?

      Delete
    5. nyonya makan senjata...baru ada :d

      Delete
    6. ngena banget komentar bang Reo..:-)

      Delete
    7. wuaakakkaka.. senjata apaan tuh.. =))

      Delete
  9. ass...kunjungan mlm hari.sekedar memberi tahu,anda dapat award dari majelis jagad kawula...silakan dibungkus dan dibawa p[ulang...salam hangat dan doa saya sukses selalu buat anda aamiin ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ....lagi2 dapat award nih :d
      Mksh banget ya mas :)

      Delete
  10. maling teriak maling [-(
    harap-harap kita semua tidak tergolong maling :)

    ReplyDelete
  11. Walaupun keadaan jaman semakin tidak menentu memang seperti itulah dunia sampai akhir waktunya.Yang penting kita pribadi membentengi diri dengan ajaran agama.seperti kata pepatah Jadilah seperti Ikan dilaut,walaupun hidup di air asin,tetap saja rasanya tawar kecuali kalau sudah mati di asinin terus dijemur,lalu digoreng makan pakai sambel =p~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nunggu yg mau di gantung di monas tuh, ntar klw dah mati di asinin trus di goreng pakai tepung :d

      Delete
    2. gak baik lah mengharapkan yang jelek2..hohoho

      Delete
    3. Paling ndak suka sama orang munafik mas, mbok ya jgn sesumbar gitu. Namanya manusia kan ndak sempurna, pasti mengalami khilaf. :d

      Delete
    4. enak tuh diasinin trus goreng pake tepung,, rasa'nya kriuk kriuk.. =p~

      Delete
  12. Indonesia banyak maling teriak maling ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm....kapan yah negara kita bisa maju dan pejabatnya waras? :(

      Delete
    2. Gak akan ada zaman untuk itu ndah ... hal yg mustahi aku fikir

      Delete
  13. semua masih prasangka kawan.. kita tunggu saja, apakah nanti akan berlanjut ke P21.
    wallahu a'lam...

    ReplyDelete
  14. wah betul sekali tu mbak ...
    Korupsi Merajalela, Rakyatpun Sengsara :(

    thanks infonya :D
    mampir :)

    ReplyDelete
  15. Postingan ini sangat bagus sekali, dengan mengajak kepada kita semua semoga kita menjadi manusia yg berakhlak mulia
    saya sangat setuju
    sangat bermanfaat sekali buat kita semua
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mas, sekedar mengingatkan yg masih muda2 khususnya para pelajar :)

      Delete
  16. wow! permasalahan klasik negeri ini, korupsi emang udah dri dulu tp kalo narkoba dll memang skarang lg ng'tren dikalangan remaja (c)

    ReplyDelete
  17. .: setuju Jeng, kurikulum sekolah juga mesti diubah, pelajaran agama harus ditambah jamnya...^_^

    ReplyDelete
  18. aku mau komen apa yah,kok lupa.
    met mingguan aja mba :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pulang dulu mas, catatannya gk di bawa tadi. Makanya lupa :)

      Delete
  19. wah wah harus membentengi diri sendiri ini. astagfirullah.. sebagai remaja (walaupun akhir :p ) kadang aja msh bisa korupsi jawaban ujian :o

    salam kenal :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah .... spt itu bibit tindakan ndak jujur.
      salam kenal juga :d

      Delete
  20. Allah turunkan rahmat qur’an
    jadikan Qur’an cahaya petunjuk kebenaran
    Allah ingatkan kami
    semua yang kami lalai, berikan ilmu yang bermanfaat
    jadikan qur’an bacaan yang kami cinta
    di malam dan siang
    jadikan Qur’an penerang
    Ya Robbal ‘alamin

    ReplyDelete
  21. Tadi saat mau baca tulisan terlintas beberapa kata-kata untuk komentar... tapi saat mau nulis lha koq jadi lupa akan kata-katanya.... hahaha... [-( :-? :-?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti komen lagi, jgn lupa bawa contekannya b-(

      Delete
  22. Non, saya sudah komen di blog ini.
    sekarang saya mau pulang. capek banget nih...(b)

    minta ongkos dink.. buat naik angkot..:>)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngapain naik angkot...ngesot pelan2 ntr nyampe jg ke denpasar =))

      Delete
    2. nih ongkos'nya.. pulang gih... :))

      Delete
  23. sepertinya sulit melepaskan budaya korup dari negeri ini :/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah mendarah daging yak... lemah banget hukum di Indo. kckckc (m)

      Delete
  24. Menurut subyektivitas saya ni mbak, seseorang memiliki perilaku atau dalam tulisan ini disebut sbg akhlak tidak mempunyai korelasi langsung dgn tingkat pemahaman atas keyakinan/agama yg dia anut (seperti itu mungkin yg saya tangkap dari artikel ini). Bukan berarti tidak ada, meksipun bisa dikatakan ada tapi hanya berapa persen pengaruhnya. Tapi di tulisan ini seperti ada korelasi yg sangat kuat, atau kurangnya pemahaman agama mjd salah satu penyebab utama seseorang berperilaku buruk.

    Bagi saya, saya mencintai orang tua bukan karena kitab suci memerintahkan demikian, tapi krn rasa hormat dan terima kasih saya thd mereka. Saya tdk membunuh atau mencuri bukan karena takut terkena azab, tapi krn hati kecil saya mengasihi mereka sbg sesama penghuni alam ini. Demikian juga saya mensyukuri nikmat yg saya miliki bukan karena Tuhan menyuruh saya untuk selalu ingat dan berterima kasih kepada-Nya, tetapi semata karena sayalah yg merasa “beruntung” dianugerahi berbagai berkat dan kesempatan dalam hidup, dsb

    Saya termasuk orang yg percaya sekali bahwa manusia itu memiliki potensi ketuhanan, dengan ataupun tanpa agama. Kebetulan saya diberikan kesempatan untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan orang2 dari berbagai golongan, dari yg agamis sekali, sampai yg agnostik, atheis, tentunya juga termasuk yg beragama KTP. Saya tidak tahu bagaimana hubungan mereka masing2 dengan Tuhan, dan saya rasa itu bukan urusan saya. Tapi yang jelas saya tidak melihat adanya korelasi antara pemahaman seseorang tentang agamanya dgn perilaku dan etika moral mereka dlm kehidupan sehari2.

    Mungkin kita yg beragama dapat mengambil sikap apologetik & mengatakan bhw ketika seseorang yg kelihatan fanatik beragama ternyata tidak memiliki perilaku/akhlak yg baik, yg salah adalah orangnya, bukan agamanya. Tetapi bagaimana kita menjelaskan perilaku dan etika (akhlak) bagi mereka yg tidak beragama?

    Saya berikan satu contoh kasus yg menarik, di mana ketika Jepang diguncang bencana luar biasa beberapa tahun lalu yg menewaskan 20 ribu orang, tidak ada berita kerusuhan apapun, tidak ada penjarahan, pembunuhan, semua orang berperilaku tertib, bahkan orang2 yg menemukan brankas tanpa pemilik yg berisikan uang ratusan juta rupiah memilih menyerahkannya kepada polisi daripada menyimpannya sendiri. Mengapa, dan bagemana dgn negeri kita?

    Ini hanya pendapat saya, maaf jika tidak berkenan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maskolis : Akhirnya mas kolis sudi berkunjung di blog sy yg genit ini, mksh sudah memberikan pemahaman yg luar biasa ini. Sy juga sependapat dgn uraian mas kolis di atas dan jujur saja artikel sy masih jauh dari sempurna. Terima kasih koreksinya mas :)

      Mas Andy : Memang begitulah klw dah jadi master blogger ya mas, komentarnya berbobot banget, ndak kyk saya asal2an klw komen =))

      Delete
  25. link udah saya pasang kk. makasih kerjasamanya

    ReplyDelete
  26. Horee akhirnya saya bisa datang lagi di sini. Lama juga saya nda mampir ke sini wow kangen eui. Hiehiehiehiee. Berbicara soal Remaja tidak akan ada habis habisnya. Sebagai "veteran remaaj" saya merasakan banyak hal yang belum sempat saya rasakan pada masa remaja dulu yakni mengukir prestasi akademik, dan juga non akademik. Mungkin anak anak saya kelak yang akan meneruskan cita cita saya yang belum kesampaian waktu remaja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah2an Mas....Insya Allah semoga menjadi shaleh dan shalehah :)

      Delete
  27. Salam dunia remaja..
    saya masih remaja nh,, masih tingtong... wkwkwkwk
    #nyambung sama topik ga sih..??? jjhheueueue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh ada anak cantik lagi komen di atas mas... =))

      Delete
  28. Wah.. makasih mba.. atas informasinya.. sangat bagus..
    kalu sempat mampir ke blog saya yang cupu..
    http://kevinherivo.blogspot.com/

    ReplyDelete
  29. Saling berlomba-lomba mencari kesenangan dunia sesaat dg menghalalkan segala cara tanpa memikirkan dunia setelah mati.. pendidikan akhlak memang harus ditanamkan mulai sejak dini.. tapi itu semua kembali pada individu nya masing2.. biarpun sejak kecil sudah diberikan akhlak yg baik tapi setelah dewasa dia udah lupa, banyak contohnya.. hemmm jaman udah edan.. !!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. sapa contohnya ...? pengalaman kah ? :>)

      Delete
    2. Tuh.. beberapa politikus.. saya ngak nyebutin nama, pasti kamu tahu kalau lihat berita di tv.. [-( 8-)

      Delete

Emoticon Centil Disini
:))
:((
:D
:(
=))
b-(
:)
:P
:-o
:*
:-s
[-(
@-)
=d>
b-)
:-?
:->
X-(

Top